Luke Shaw dari MU Disebut Sebagai Bek Kelas Dunia. Luke Shaw, bek kiri Manchester United yang sering didera cedera, kembali dapat pujian tinggi dari pelatih Ruben Amorim. Pada konferensi pers pasca-latihan di Carrington pada 3 Desember 2025, Amorim sebut Shaw sebagai “bek kelas dunia” yang punya potensi besar untuk tim. Pujian ini datang saat Shaw mulai tunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah absen panjang, dengan debut start pertamanya musim ini di imbang 1-1 lawan Bournemouth pada 27 April 2025 – setelah 434 hari tanpa main penuh. Di usia 30 tahun, Shaw yang kontraknya diperpanjang sampai 2027 ini lagi berjuang rebut posisi reguler di skuad Amorim. Pujian Amorim ini bukan omong kosong; itu pengakuan atas kualitas Shaw yang sering tertutup bayang-bayang cedera. INFO SLOT
Pujian Amorim Berdasarkan Performa Terbaru: Luke Shaw dari MU Disebut Sebagai Bek Kelas Dunia
Ruben Amorim tak segan sebut Shaw “world-class” saat bicara soal lini belakang United. “Saya pikir Luke Shaw adalah pemain kelas dunia,” kata Amorim, mengutip pengalaman Shaw di final Euro 2021 dan Euro 2024 – di mana dia main penuh meski cedera. Amorim lihat Shaw cocok di formasi back three-nya, di mana bek kiri bisa geser ke tengah untuk tambah kestabilan. Ini bukan pujian kosong; Shaw sudah main 300 laga untuk United sejak gabung 2014 dengan biaya £30 juta – rekor transfer remaja saat itu. Musim 2025-26, Shaw baru main 138 menit di Premier League, tapi Amorim yakin dia bisa jadi kunci jika fit. “Dia punya kualitas dan pengalaman, tapi ketersediaannya masalah besar,” tambah Amorim, soroti cedera hamstring yang bikin Shaw absen 14 bulan sebelum April 2025.
Sejarah Cedera yang Hambat Karier Shaw: Luke Shaw dari MU Disebut Sebagai Bek Kelas Dunia
Shaw gabung United dari Southampton di usia 18 tahun dengan label “masa depan Inggris”, tapi cedera jadi musuh utama. Debutnya langsung retak kaki di laga UCL lawan PSV 2015, lalu cedera berulang: hamstring, pergelangan kaki, dan otot paha. Musim 2023-24 dan 2024-25, dia cuma main 12 kali total, bikin fans frustrasi. Bahkan Peter Schmeichel kritik Shaw prioritas Timnas Inggris daripada klub – dia main full di final Euro 2024 meski baru pulih dari cedera Februari 2024. Tapi Amorim beda: dia lihat Shaw sebagai aset, bukan beban. “Shaw main buruk lawan City dan akui sendiri – itu bukti konsistensinya,” kata Amorim. Di laga terakhir lawan Brentford, Shaw kasih own goal di babak pertama, tapi Amorim bilang itu “kesalahan kecil dari pemain besar”.
Kontribusi Shaw di Timnas dan Klub
Shaw bukan cuma nama di skuad; dia punya rekam jejak solid. Di Timnas Inggris, dia cetak gol tercepat final Euro (menit 2 lawan Italia 2021) dan main penuh di final Euro 2024 meski cedera. Total 29 caps, Shaw jadi bek kiri andalan Gareth Southgate. Di United, dia bantu raih gelar Europa League 2017 dan Carabao Cup 2023, dengan statistik defensif top: tekel sukses 80%, intersepsi rata-rata 2 per laga saat fit. Amorim rencanakan Shaw geser ke left-sided centre-back di back three, mirip performa bagusnya lawan Chelsea 2020. “Shaw konsisten meski tim kebobolan banyak,” kata Amorim. Ini pujian yang pas, karena Shaw sering jadi scapegoat cedera tim – tapi saat fit, dia ubah permainan United jadi lebih solid.
Kesimpulan
Pujian Amorim panggil Luke Shaw “bek kelas dunia” adalah suntikan semangat buat pemain yang sering dirundung cedera. Di usia 30, Shaw lagi di persimpangan: rebut posisi reguler di skuad Amorim atau terpinggir lagi. Kontrak sampai 2027 beri waktu, tapi ketersediaan fisik kunci utama. Shaw tunjukkan potensi besar di Timnas dan momen-momen klub, tapi cedera hamstring dan kritik fans bikin perjalanannya berliku. Amorim yakin Shaw bisa jadi pondasi back three United – asal fit. Di Premier League yang kejam, satu musim tanpa cedera bisa ubah narasi dari “bek rapuh” jadi “world-class” beneran. Shaw siap buktiin, dan fans United berharap pujian Amorim bukan cuma kata-kata.
