7 Rekrutan Pemain MU Tahun 2025 Yang Tidak Berguna. Manchester United memasuki musim 2025/2026 dengan ambisi bangkit setelah finis peringkat 15 di Premier League musim sebelumnya, tapi transfer musim panas jadi sorotan negatif. Di bawah pelatih Ruben Amorim, klub habiskan lebih dari £200 juta untuk tujuh rekrutan baru, termasuk Matheus Cunha dari Wolves, Bryan Mbeumo dari Brentford, Benjamin Sesko dari RB Leipzig, Senne Lammens sebagai kiper cadangan, Diego Leon dari Cerro Porteno, serta dua nama tambahan yang kontroversial: pinjaman Patrick Dorgu dari Lecce dan Manuel Ugarte dari PSG. Namun, enam bulan berlalu, performa tim masih inkonsisten—hanya tiga kemenangan dari 10 laga awal—dan banyak pengamat anggap rekrutan ini gagal total. Dari laporan agen transfer, tiga di antaranya bahkan dinobatkan “kesepakatan terburuk musim panas,” dengan alasan adaptasi lambat dan kontribusi minim. Ini picu kritik tajam dari fans dan media, di mana pengeluaran besar tak sepadan hasil lapangan. INFO SLOT
Matheus Cunha: Janji Tak Terpenuhi: 7 Rekrutan Pemain MU Tahun 2025 Yang Tidak Berguna
Matheus Cunha tiba dari Wolves dengan biaya £50 juta pada Juni 2025, diharapkan jadi motor serangan dengan visi passing dan dribbling lincahnya—ia catat 15 gol di musim sebelumnya. Amorim bayangkan ia duet maut dengan striker utama, tapi kenyataan beda. Cunha hanya starter empat kali, cetak satu gol penalti lawan tim lemah, dan sering digantikan karena kurang intensitas. Rata-rata rating 6,2, dengan turnover bola tinggi di lini tengah. Cedera hamstring minor Oktober lalu bikin ia absen tiga minggu, tapi pulihnya tak ubah nasib: ia kesulitan adaptasi pressing tinggi Amorim. Fans sebut ia “mahal tapi malas,” dan laporan internal klub tunjukkan ia jarang ciptakan expected goals di atas 0,5 per laga. Transfer ini dianggap impulsif, tanpa scouting mendalam, tambah beban finansial United yang sudah defisit £100 juta.
Bryan Mbeumo: Hype yang Mati: 7 Rekrutan Pemain MU Tahun 2025 Yang Tidak Berguna
Bryan Mbeumo, winger Kamerun dari Brentford, direkrut £71 juta Agustus 2025 setelah negosiasi panjang—ia janjikan kecepatan dan 20 gol musim lalu. Amorim lihat ia sebagai pengganti Antony yang gagal, tapi Mbeumo malah jadi kambing hitam. Hanya dua assist dari enam penampilan, mayoritas sebagai sub, dengan dribbling sukses cuma 45 persen—jauh di bawah ekspektasi. Di laga debut lawan Fulham, ia kehilangan bola krusial yang picu gol balasan. Adaptasi ke Old Trafford lambat; ia akui tekanan fans bikin grogi, dan cedera pergelangan kaki September bikin absen sebulan. Pengamat bilang transfer ini overpriced, karena Brentford untung besar dari pemain yang tak cocok gaya possession United. Kini, Mbeumo duduk di bangku cadangan, simbol kegagalan strategi Amorim rekrut pemain Premier League lain tanpa uji coba.
Benjamin Sesko: Sub yang Mahal
Benjamin Sesko, striker Slovenia dari RB Leipzig, datang dengan £70 juta Juli 2025 sebagai “pembeda” depan—ia cetak 18 gol di Bundesliga musim lalu. Tapi di United, ia cuma sub di tiga laga, tanpa gol atau assist, dan rating rata-rata 6,0. Amorim pakai ia sporadis untuk hindari tekanan seperti Højlund sebelumnya, tapi hasilnya nol: Sesko kesulitan duel udara 50 persen, dan naluri finisnya hilang di liga fisik Inggris. Agen transfer sebut ini “kesepakatan terburuk,” karena United tekanan beli tanpa jaminan start. Fans protes biaya tinggi untuk pemain yang lebih sering latihan daripada main, tambah frustrasi saat ia gagal sundul gol mudah lawan City Oktober. Transfer ini kritikkan scouting United yang abaikan faktor mental, buat Sesko simbol pemborosan.
Senne Lammens: Kiper yang Tak Diuji: 7 Rekrutan Pemain MU Tahun 2025 Yang Tidak Berguna
Senne Lammens, kiper muda Belgia dari Club Brugge, direkrut £20 juta deadline day September 2025 untuk saingi Onana yang error-prone. Tapi Lammens belum sekali pun debut, duduk cadangan di semua laga, dengan persentase save nol karena tak main. Amorim bilang ia “investasi jangka panjang,” tapi fans anggap sia-sia—United sudah punya Bayindir dan Heaton. Latihan internal tunjukkan ia bagus distribusi bola, tapi tanpa menit, ia tak berkembang. Ini tambah narasi rekrutan “bocor,” di mana biaya tinggi untuk kiper ketiga tak beri nilai tambah. Kritik muncul saat Onana blunder lagi, tapi Amorim tolak rotasi, buat Lammens “pajangan mahal.”
Diego Leon dan Patrick Dorgu: Talenta yang Hilang
Diego Leon, bek muda Paraguay dari Cerro Porteno seharga £15 juta, tiba Agustus 2025 sebagai prospek jangka panjang. Tapi ia cuma main 45 menit total, rentan cedera dan adaptasi iklim Inggris. Patrick Dorgu, pinjaman dari Lecce dengan opsi beli £25 juta, janjikan kecepatan sayap, tapi nol kontribusi dari empat sub—dribbling gagal 60 persen. Keduanya simbol kegagalan integrasi muda, di mana Amorim prioritaskan veteran tapi tak beri kesempatan. Transfer ini dianggap spekulatif, tanpa rencana jelas, tambah kekacauan skuad.
Manuel Ugarte: Tengah yang Lemah
Manuel Ugarte dari PSG seharga £50 juta September 2025 diharapkan stabilkan lini tengah, dengan tackling tajamnya. Tapi ia starter cuma lima kali, turnover tinggi, dan kartu kuning akumulasi bikin absen. Adaptasi gagal, ia kesulitan build-up, buat United rentan counter. Ini kesepakatan “dipaksa,” kata agen, karena Amorim butuh cepat tapi tak cocok.
Kesimpulan
Tujuh rekrutan Manchester United 2025—dari Cunha hingga Ugarte—jadi pelajaran mahal soal transfer impulsif, di mana £200 juta habis tanpa dampak signifikan. Performa tim yang mentok peringkat 10 klasemen tunjukkan kegagalan adaptasi dan strategi Amorim yang setengah hati. Fans frustrasi, tuntut perubahan bursa Januari, tapi ini ingatkan: uang besar tak jamin sukses tanpa rencana matang. United butuh reset, atau musim ini tambah noda hitam.





