Home / Uncategorized / Matias Soule Menolak Italia dan Main Hanya Untuk Argentina

Matias Soule Menolak Italia dan Main Hanya Untuk Argentina

matias-soule-menolak-italia-dan-main-hanya-untuk-argentina

Matias Soule Menolak Italia dan Main Hanya Untuk Argentina. Pagi ini, 16 Oktober 2025, Matias Soule kembali jadi buah bibir di dunia sepak bola saat ia tegas tolak tawaran Timnas Italia demi setia pada Argentina. Pemain sayap kanan berusia 21 tahun ini, yang lagi bersinar di AS Roma, ungkapkan pernyataan itu dalam wawancara pasca-latihan. “Saya ingin main untuk Argentina. Saya berterima kasih pada Italia atas undangannya, tapi saya tetap kerja keras untuk dapat panggilan dari skuad Albiceleste,” katanya. Keputusan ini bukan baru—dua tahun lalu, Soule sudah tolak pelatih Italia Luciano Spalletti dengan alasan serupa. Lahir di Mendoza, Argentina, tapi dibesarkan di Italia sejak kecil, Soule punya kewarganegaraan ganda yang bikin pilihannya panas. Di tengah persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026, langkah ini perkuat skuad Lionel Scaloni, yang langsung bilang spekulasi switch ke Italia “mustahil”. BERITA VOLI

Latar Belakang Loyalitas Soule ke Argentina: Matias Soule Menolak Italia dan Main Hanya Untuk Argentina

Matias Soule lahir 15 April 2003 di Mendoza, Argentina, tapi pindah ke Italia umur delapan tahun karena ayahnya kerja di sana. Di Velez Sarsfield muda, ia mulai unjuk gigi sebagai winger lincah, tapi karirnya meledak saat gabung Juventus pada 2016. Di akademi Bianconeri, Soule capai 100 pertandingan dengan 20 gol, bikin ia dijuluki “Messi Argentina” versi muda. Namun, dilema nasional muncul saat ia dapat kewarganegaraan Italia 2021. Dua tahun lalu, Spalletti panggil ia ke Timnas Italia U-21, tapi Soule tolak halus: “Saya sudah bilang ke pelatih bahwa tujuan saya Argentina, dan itu tetap begitu.”

Pilihan ini lahir dari akar budaya. Soule sering cerita soal liburan keluarga ke Mendoza dan ikatan emosional dengan skuad senior Argentina yang penuh bintang seperti Messi. Ia debut Timnas U-20 Argentina di Piala Dunia U-20 2023, cetak dua gol dan bantu tim ke perempat final. Loyalitasnya ini mirip pemain diaspora lain seperti Lautaro Martinez, yang tolak tawaran Eropa demi Albiceleste. Di usia muda, Soule paham risiko—main untuk Italia bisa kasih debut senior cepat, tapi ia pilih jalan panjang demi trofi seperti Copa America 2024. Pernyataan hari ini konfirmasi ia tak goyah, meski Italia lagi butuh talenta sayap setelah kegagalan Euro 2024.

Performa Soule di Klub dan Potensi di Timnas Argentina: Matias Soule Menolak Italia dan Main Hanya Untuk Argentina

Soule lagi di puncak karir klubnya. Setelah pinjam ke Frosinone musim lalu dengan 11 gol dan 6 assist di Serie A, ia pindah permanen ke AS Roma musim panas 2025 senilai 30 juta euro. Di bawah Daniele De Rossi, Soule langsung jadi starter, main sembilan laga dengan tiga gol dan empat assist, termasuk gol solo indah lawan Lazio di derby. Gaya dribelnya yang tajam dan visi umpan panjang bikin ia cocok di taktik 4-3-3 Roma, di mana ia rata-rata ciptakan 2,5 peluang per laga. Juventus yang panen untung besar dari penjualannya, tapi Soule bilang Roma kasih ia kebebasan ekspresi yang hilang di Turin.

Potensinya di Timnas Argentina tak diragukan. Scaloni, pelatih juara dunia 2022, sudah pantau ia sejak U-20. Dengan skuad yang lagi transisi pasca-Messi pensiun, Soule bisa isi kekosongan sayap kanan—posisi yang ditinggalkan Angel Di Maria. Di kualifikasi Piala Dunia, Argentina butuh kedalaman, dan Soule siap kontribusi dengan kecepatan dan kreativitasnya. Ia bilang, “Saya tunggu panggilan Scaloni, tapi saya tahu harus buktiin diri di klub dulu.” Performa ini bikin ia masuk radar Ballon d’Or muda, dan pilihannya hari ini tambah nilai jualnya—Argentina dapat aset masa depan tanpa biaya tambahan.

Reaksi dari Pihak Terkait dan Dampak Jangka Panjang

Reaksi langsung datang dari Scaloni, yang tutup spekulasi switch Soule ke Italia dengan kata “mustahil” dua hari lalu. “Matias bagian dari kami, ia sudah pilih jalan ini,” ujar pelatih Argentina itu, tunjukkan kepercayaan penuh. Di sisi Italia, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) kecewa tapi hormati keputusan—mereka sudah coba lagi bulan lalu, tapi Soule tegas tolak. Spalletti, yang dulu hubungi ia langsung, kini fokus ke talenta lokal seperti Riccardo Calafiori.

Dampaknya luas. Bagi Argentina, ini perkuat identitas “pabrik talenta” mereka, tambah kedalaman skuad yang lagi dominasi CONMEBOL. Soule bisa debut senior di jeda November, lawan Brasil atau Uruguay, dan bantu target lolos Piala Dunia 2026. Bagi Italia, kehilangan Soule tambah masalah regenerasi pasca-kegagalan kualifikasi—mereka kini ranking FIFA 10, tertinggal Argentina di posisi 1. Netizen Argentina rayakan di media sosial, dengan tagar #SouleAlbiceleste tren, sementara fans Italia sindir FIGC atas kurangnya daya tarik. Jangka panjang, keputusan ini bisa inspirasi diaspora lain, tunjukkan loyalitas budaya lebih berharga daripada debut instan.

Kesimpulan

Matias Soule tolak Italia demi Argentina jadi cerita inspiratif tentang akar dan ambisi di sepak bola modern. Dari latar loyalitasnya hingga performa gemilang di Roma, ia wakili generasi muda yang pilih hati daripada peluang mudah. Reaksi Scaloni dan dampaknya perkuat skuad Albiceleste menuju Piala Dunia 2026, sementara Italia belajar dari kehilangan talenta. Bagi Soule, ini awal perjalanan panjang—buktiin pilihan tepat di lapangan. Yang pasti, Argentina tambah senjata tajam, dan dunia sepak bola tunggu debutnya yang bakal bikin heboh.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *