Malick Thiaw Berikan Alasan Kenapa Dia ke Newcastle. Malick Thiaw, bek tengah Jerman berusia 24 tahun, akhirnya buka suara soal alasan pindah dari AC Milan ke Newcastle United musim panas lalu. Dalam wawancara terbaru dengan media Jerman dan Italia pekan ini, Thiaw mengakui bahwa kepindahannya murni karena ingin tantangan baru di Premier League. Transfer senilai sekitar 40 juta euro itu menjadi salah satu yang paling dibicarakan, apalagi setelah Thiaw langsung jadi pilar utama di lini belakang Newcastle dan baru saja dipanggil kembali ke timnas Jerman setelah absen dua tahun. BERITA BASKET
Visi Eddie Howe yang Membuatnya Yakin: Malick Thiaw Berikan Alasan Kenapa Dia ke Newcastle
Thiaw mengungkapkan bahwa pembicaraan langsung dengan Eddie Howe jadi faktor penentu. Pelatih Newcastle itu sudah mengincarnya sejak beberapa jendela transfer sebelumnya, bahkan sempat ada diskusi di musim semi 2025. “Eddie Howe jelaskan rencananya untuk saya, di mana dia melihat posisi saya di tim, dan bagaimana dia ingin mengembangkan saya,” kata Thiaw. Visi jelas itu membuatnya langsung mantap, terutama karena Howe menjanjikan menit bermain reguler sebagai bek tengah kanan dalam formasi tinggi yang agresif. Thiaw merasa Newcastle adalah tempat ideal untuk berkembang jadi bek modern yang komplet.
Ingin Tantangan Baru Setelah Tiga Tahun di Milan: Malick Thiaw Berikan Alasan Kenapa Dia ke Newcastle
Setelah tiga musim di Milan, Thiaw merasa saatnya melangkah. Ia sudah merasakan Liga Champions, juara Supercoppa Italiana, dan bermain di bawah beberapa pelatih top, tapi rutinitas di Serie A mulai terasa monoton. “Milan klub luar biasa, sulit meninggalkannya, tapi saya ingin coba sesuatu yang baru,” ujarnya. Premier League dengan intensitas tinggi, duel fisik, dan tempo cepat selalu jadi impiannya sejak kecil. Thiaw juga menolak tawaran dari klub Italia lain karena hanya ingin ke Newcastle, menunjukkan betapa kuatnya ia mendorong transfer ini sendiri.
Atmosphere Suporter dan Proyek Ambisius Newcastle
Salah satu yang paling berkesan bagi Thiaw adalah atmosfer di St James’ Park dan dukungan fans Newcastle. Ia pertama kali merasakan secara langsung saat Milan bertandang ke sana di Liga Champions dua tahun lalu, dan langsung jatuh cinta dengan nyanyian suporter. “Saya dengar lagu itu pertama kali di depan fans tandang, momen yang tak akan saya lupakan,” ceritanya. Ditambah proyek jangka panjang klub yang ambisius, kembali ke Eropa, dan skuad muda berkualitas, Thiaw yakin ini langkah tepat untuk kariernya. Ia juga sempat dengar cerita positif dari Sandro Tonali, mantan rekan di Milan yang kini jadi kapten Newcastle.
Kesimpulan
Malick Thiaw pindah ke Newcastle karena kombinasi visi pelatih yang jelas, hasrat mencoba liga terbaik dunia, dan rasa bahwa ini waktu yang pas untuk tantangan baru. Keputusan itu terbukti tepat: ia langsung jadi starter, membantu pertahanan lebih solid, dan kembali dipanggil timnas Jerman. Di usia masih 24 tahun, Thiaw punya semua modal jadi salah satu bek tengah top Eropa dalam beberapa tahun ke depan, dan Newcastle mendapat pemain yang benar-benar menginginkan jersey hitam-putih itu. Langkah berani yang sudah membuahkan hasil manis.





