Home / Uncategorized / Apakah Harga Benjamin Sesko Tidak Sesuai dengan Skillnya?

Apakah Harga Benjamin Sesko Tidak Sesuai dengan Skillnya?

apakah-harga-benjamin-sesko-tidak-sesuai-dengan-skillnya

Apakah Harga Benjamin Sesko Tidak Sesuai dengan Skillnya? Dua bulan setelah transfer sensasional Benjamin Sesko ke Manchester United seharga 74 juta poundsterling dari RB Leipzig pada Agustus 2025, pertanyaan besar mulai bergaung: apakah harga itu sepadan dengan skill yang ia bawa? Striker Slovenia berusia 22 tahun ini datang dengan janji jadi penyelamat lini depan Setan Merah, tapi enam laga Premier League berlalu dengan hanya dua gol dan performa yang masih mentah. Seri 2-2 lawan Nottingham Forest akhir pekan kemarin jadi contoh: Sesko beri umpan kunci tapi gagal konversi peluang emas, picu kritik dari pengamat seperti Gary Neville yang sebut “investasi ini butuh bukti cepat”. Di tengah posisi keenam klasemen dan tekanan Erik ten Hag untuk angkat tim ke perempat besar, narasi ini campur aduk: talenta brilian ala Haaland muda versus adaptasi yang lambat. Apakah 74 juta itu overpay, atau investasi cerdas untuk masa depan? Kisah Sesko jadi cermin tantangan transfer modern, di mana harga tak selalu langsung sebanding hasil. REVIEW KOMIK

Harga Transfer yang Tinggi di Pasar Pemain Muda: Apakah Harga Benjamin Sesko Tidak Sesuai dengan Skillnya?

Transfer Sesko ke United bukan murah-kantong. Angka 74 juta poundsterling—dengan tambahan 10 juta bonus performa—jadi rekor untuk pemain Slovenia, kalahkan transfer Josip Ilicic ke Atalanta tahun 2017. Di Leipzig, ia cetak 18 gol musim 2024-25, bantu tim finis ketiga Bundesliga, tapi nilai pasarnya meledak karena minat dari Arsenal dan Chelsea. United, yang haus striker pasca-musim suram, rela bayar klausul pelepasan itu untuk amankan tanda tangan. Ten Hag sebut “ia punya semua atribut: fisik raksasa, kecepatan 35 km/jam, dan insting pembunuh”.

Tapi, apakah skillnya sepadan? Di Eropa, harga pemain muda seperti Sesko sering inflasi karena faktor off-field: usia 22 tahun beri jendela panjang, plus data analitik yang tunjukkan xG 1.2 per 90 menit di Jerman. Bandingkan dengan Haaland yang dibeli City 60 juta pada 2022—sekarang nilai 180 juta. Sesko mirip: tinggi 195 cm, kuat duel udara (menang 65 persen di Leipzig), dan visi passing tajam. Namun, kritik bilang United overpay 20 juta karena liga Inggris beda: pressing lebih ganas, bek lebih tangguh. Jika ia eksplode seperti Bellingham di Madrid, harga itu bargain; tapi start lambat bikin fans gelisah, ingat kasus Antony yang 95 juta tapi cuma lima gol dua musim.

Performa Awal yang Belum Maksimal di Premier League: Apakah Harga Benjamin Sesko Tidak Sesuai dengan Skillnya?

Enam laga di Premier League, dan Sesko belum memukau. Dua gol—penalti lawan Fulham dan sundulan lawan West Ham—adalah catatan positif, tapi xG ciptaannya cuma 0.9 per 90 menit, jauh di bawah 1.5 di Leipzig. Di laga Forest, ia main penuh: 11 km lari, enam duel udara menang, tapi gagal konversi dua peluang—sundulan melambung dan tembakan melebar. Neville sebut “ia terlihat kikuk, seperti tak siap ritme cepat Inggris”. Adaptasi jadi isu besar: di Jerman, ia punya waktu mikir; di sini, keputusan harus instan, dengan pressing yang bikin passing akurasinya turun ke 75 persen.

Ten Hag rotasi ia dengan Hojlund yang cedera, tapi suplai bola kurang: lini tengah Casemiro lambat distribusi, beda dengan gelandang kreatif Leipzig. Di Arsenal, ia hilang total—tak tembakan tepat sasaran, kalah 12 duel dari Saliba. Ini bukan skill rendah; fisiknya unggul, tapi mental tekanan Old Trafford bikin ragu. Statistik Opta catat, ia libatkan lima gol musim ini, tapi konversi finishing 20 persen—jelek untuk focal point. Bandingkan dengan Osimhen di Napoli: 25 juta lebih murah, tapi 15 gol musim lalu. Sesko punya potensi, tapi start ini bikin harga 74 juta terasa berat, terutama saat United tertinggal enam poin dari puncak.

Potensi Jangka Panjang dan Faktor Pendukung

Meski start pelan, skill Sesko sebenarnya elite untuk usia muda. Di timnas Slovenia, ia cetak hat-trick lawan San Marino Oktober lalu, tunjukkan insting di ruang sempit. Di Leipzig, ia cetak 25 gol dari situasi terbuka, cocok gaya transisi Ten Hag. Fisiknya—lari sprint 11 kali per laga—bisa jadi senjata di set-piece, di mana United lemah musim ini. Jika adaptasi sukses, seperti Haaland yang butuh setengah musim, nilai jualnya bisa dua kali lipat. Ten Hag janji dukungan: latihan khusus positioning dan duet dengan Garnacho untuk eksploitasi sayap.

Faktor lain: United beli ia untuk masa depan, bukan instan. Kontrak lima tahun beri ruang tumbuh, plus tim psikologi bantu kelola tekanan. Bandingkan dengan Musiala di Bayern: 60 juta awal, sekarang 120 juta. Kritikus bilang harga Sesko wajar jika ia capai 15 gol musim ini—target realistis dengan rotasi pintar. Tapi, risiko ada: jika gagal, seperti Sancho, kerugian finansial besar. Potensi ini bikin harga tak “tidak sesuai”, asal kesabaran ada. Laga Tottenham 8 November jadi ujian: brace di sana bisa ubah narasi, bukti skillnya layak 74 juta.

Kesimpulan

Apakah harga Benjamin Sesko tak sesuai skillnya? Belum sepenuhnya ya, tapi start lambat di Manchester United bikin pertanyaan itu wajar. Dari transfer mahal yang inflasi pasar muda hingga adaptasi brutal Premier League dan potensi jangka panjang ala Haaland, narasi ini tunjukkan investasi besar butuh waktu matang. Dua gol enam laga bukan akhir; fisik, visi, dan instingnya elite, tapi tekanan dan suplai bola kurang jadi hambatan. Ten Hag punya visi, fans punya harap—jika Sesko eksplode di Tottenham, 74 juta itu jadi tawar-menawar. Di sepak bola modern, harga sering soal masa depan, bukan sekarang. Saat Old Trafford chant namanya lagi, Sesko punya kesempatan bukti: skillnya tak hanya sepadan, tapi melebihi bayaran. Musim panjang, tapi talenta seperti ini jarang mengecewakan jika diberi panggung tepat.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *