Home / Uncategorized / Glasner Tenangkan Guehi Usai Gagal ke Liverpool

Glasner Tenangkan Guehi Usai Gagal ke Liverpool

glasner-tenangkan-guehi-usai-gagal-ke-liverpool

Glasner Tenangkan Guehi Usai Gagal ke Liverpool. Drama transfer musim panas 2025 masih bergema di Selhurst Park. Oliver Glasner, pelatih Crystal Palace, baru saja ungkap bagaimana ia langsung tenangkan Marc Guehi setelah mimpi bergabung Liverpool pupus di detik-detik akhir bursa. Bek kapten berusia 25 tahun itu sempat jadi incar Liverpool yang haus bek kiri, tapi tawaran €70 juta ditolak tegas oleh Palace demi jaga kestabilan skuad. Kini, jelang laga krusial kontra The Reds di Anfield akhir pekan ini, Glasner yakin Guehi sudah sepenuhnya fokus—ia bahkan bilang sang kapten “suka di sini” dan siap beri segalanya. Ini bukan sekadar dukungan pelatih; ini cerita ketangguhan seorang pemimpin yang pilih loyalitas daripada glamour Anfield. Di tengah start Palace yang solid dengan 10 poin dari enam laga Premier League, momen ini jadi suntikan semangat. Mari kita kupas lebih dalam. BERITA TERKINI

Latar Belakang Transfer Gagal dan Respons Awal Guehi: Glasner Tenangkan Guehi Usai Gagal ke Liverpool

Marc Guehi memasuki musim panas dengan mimpi besar. Sebagai bek tengah andalan Inggris di Euro 2024, ia jadi target utama Arne Slot untuk ganti Virgil van Dijk yang lagi diragukan usia. Liverpool tawarkan €50 juta pertama pada Juli, naik jadi €70 juta akhir Agustus, tapi Palace tolak karena klausul rilis €90 juta belum terpenuhi. Guehi, yang kontraknya habis 2026, sempat bilang ke agennya “ini kesempatan langka”, tapi ia tetap profesional—main penuh di laga pembuka lawan Manchester United meski pikiran melayang.

Respons awalnya campur aduk. Di press conference pra-laga kontra Fulham awal September, Guehi akui “sedih tapi sudah move on”, dan ia posting di Instagram foto latihan dengan caption “Fokus ke depan”. Ini mirip kasus Michael Olise tahun lalu yang pindah Bayern, tapi Guehi pilih bertahan—ia sebut “saya anak Selatan London, Palace rumah saya”. Performa musim ini bukti: tiga clean sheet dari enam laga, intersepsi rata-rata 2,5 per pertandingan, dan rating 7,4 di WhoScored. Tapi tekanan mental jelas ada, terutama dengan spekulasi Januari 2026 di mana Liverpool disebut bakal coba lagi. Guehi cope dengan meditasi dan obrolan keluarga, tapi butuh dorongan eksternal untuk sepenuhnya bangkit.

Peran Glasner dalam Menenangkan dan Dukungan Tim

Oliver Glasner jadi pahlawan tak terlihat di balik layar. Begitu transfer gagal diumumkan 1 September, pelatih asal Austria itu langsung telepon Guehi malam itu juga—bukan sekadar ucapan semangat, tapi obrolan panjang soal visi Palace musim ini. Glasner bilang, “Marc cerita ke saya: ‘Saya suka di sini, suka tim, suka staf, suka Crystal Palace. Saya anak Selatan London, semuanya bagus. Saya akan beri segalanya untuk tim’.” Ini bukan kata-kata kosong; Glasner terapkan pendekatan pribadi seperti di Eintracht Frankfurt dulu, di mana ia bantu pemain seperti Filip Kostić pulih mental pasca-gagal transfer.

Dukungan tim juga total. Eberechi Eze dan Jean-Philippe Mateta, duo serang Palace, ajak Guehi latihan ekstra pasca-berita transfer, sementara Joachim Andersen bagi peran kapten untuk bagi beban. Glasner bahkan gelar sesi tim khusus soal “loyalitas dan identitas”, ingatkan skuad bahwa Palace finis 12 musim lalu berkat solidaritas. Hasilnya? Guehi starter di lima laga berturut-turut, termasuk kemenangan 2-1 atas Aston Villa pekan lalu di mana ia blok tembakan Ollie Watkins krusial. Glasner puji di konferensi pers 30 September: “Saya yakin 100 persen Marc sudah lupakan itu. Ia fokus Palace sekarang.” Ini taktik cerdas: Glasner ubah kekecewaan jadi motivasi, mirip bagaimana ia angkat Frankfurt juara Europa League 2022.

Dampak Positif bagi Guehi dan Prospek Palace

Ketenangan dari Glasner beri dampak nyata pada Guehi. Secara performa, ia naik level: menang 72 persen duel udara musim ini, naik dari 65 persen musim lalu, dan jadi pemimpin pertahanan Palace yang cuma kebobolan enam gol—terbaik sejak 2021. Di timnas Inggris, Thomas Tuchel panggilnya untuk Nations League Oktober, sebut “Guehi tangguh, transfer gagal bikin ia lebih lapar”. Guehi sendiri bilang di wawancara Sky Sports 2 Oktober: “Glasner bantu saya lihat sisi positif. Palace beri saya kapten, itu lebih berharga dari transfer.”

Bagi Palace, ini booster besar. Skuad yang sempat goyah pasca-kepergian Olise kini solid, posisi delapan klasemen dengan selisih gol +2. Laga kontra Liverpool besok jadi ujian: Guehi bakal hadapi Van Dijk, tapi Glasner yakin ia siap—ia proyeksikan formasi 3-4-3 dengan Guehi di pusat, manfaatkan kecepatan Andersen di sisi. Prospek Januari? Palace mungkin relakan Guehi jika tawaran €80 juta datang, tapi untuk sekarang, fokus trofi—target semifinal FA Cup lagi. Dampak jangka panjang: Glasner bangun budaya ketangguhan, tarik talenta muda seperti Eddie Nketiah yang baru gabung.

Kesimpulan: Glasner Tenangkan Guehi Usai Gagal ke Liverpool

Oliver Glasner tak hanya tenangkan Marc Guehi pasca-gagal ke Liverpool—ia ubah kekecewaan itu jadi api semangat untuk Crystal Palace. Dari telepon malam itu hingga dukungan tim yang solid, Glasner bukti kenapa ia pelatih idaman: paham mental pemain seperti buku terbuka. Guehi, yang kini lebih kuat dan fokus, siap hadapi Anfield besok dengan dada tegak—bukan sebagai yang tersingkir, tapi kapten yang setia. Bagi Palace yang lagi naik daun, ini momen krusial: loyalitas bayar dividen. Pekan depan, laga kontra The Reds bakal jadi panggung Guehi balas dendam—atau bukti ketangguhan. Selhurst Park bangga, dan Glasner tersenyum: “Kami siap tempur.”

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *