Hasil Akhir Pertandingan PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri. Pekan ke-11 Super League 2025/26 ditutup dramatis di Stadion Sultan Agung, Bantul, saat PSIM Yogyakarta mengalahkan Persik Kediri dengan skor tipis 2-1 pada Jumat sore, 31 Oktober 2025. Kemenangan ini bawa Laskar Mataram naik ke peringkat kedua klasemen, geser Persija Jakarta yang sebelumnya tempati posisi itu. Laga penuh tensi ini diwarnai dua kartu merah—satu untuk masing-masing tim—dan momen comeback di babak kedua setelah Persik unggul lebih dulu. PSIM, yang sempat kesulitan di awal musim, kini raih tiga kemenangan beruntun, sementara Persik terpaku di peringkat tengah dengan tiga laga tanpa menang. Pelatih PSIM, Seto Nurdiyana, sebut ini “hadiah dari kerja keras tim,” sementara rekan Persik akui kekalahan karena kurang fokus. Hasil ini tak cuma tambah poin, tapi juga angkat moral jelang Derby Jatim lawan Persebaya. Sorotan kini ke bagaimana kemenangan ini ubah dinamika papan atas liga. REVIEW KOMIK
Drama di Lapangan: Dua Kartu Merah yang Ubah Segalanya: Hasil Akhir Pertandingan PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri
Laga dimulai sengit, dengan Persik ambil kendali awal lewat gol cepat di menit ke-22. Umpan silang akurat dari sayap mereka selesai sundulan oleh striker utama, buka skor 0-1 dan bikin suporter tuan rumah terdiam. PSIM sempat kewalahan, penguasaan bola cuma 42 persen di 20 menit pertama, dan dua tembakan mereka melambung. Tapi, tensi naik saat wasit keluarkan kartu merah pertama untuk bek Persik di menit ke-35 karena pelanggaran keras di kotak penalti—penalti yang langsung diselesaikan striker PSIM untuk samakan kedudukan 1-1.
Babak kedua makin panas. Persik, main dengan 10 orang, coba bertahan rapat, tapi PSIM tekan tanpa henti. Di menit ke-68, kartu merah kedua keluar untuk gelandang PSIM setelah duel udara sengit—tim tuan rumah kini imbang jumlah pemain. Meski demikian, PSIM tak menyerah; gol kemenangan datang di menit ke-82 lewat tendangan jarak jauh dari lini tengah mereka, yang tak bisa dihalau kiper Persik. Skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang, meski Persik punya satu peluang emas di injury time yang membentur tiang. Total, wasit keluarkan enam kartu kuning selain dua merah, bukti pertandingan fisik tapi adil. Ini laga yang tunjukkan mental baja PSIM, yang unggul tembakan 15 banding 8, meski penguasaan bola imbang 51 persen.
Performa Pemain Kunci yang Jadi Penentu: Hasil Akhir Pertandingan PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri
Striker PSIM lagi-lagi jadi pahlawan, cetak gol penalti krusial di babak pertama dan beri assist untuk gol kedua. Pemain berusia 24 tahun ini sudah kontribusi enam gol musim ini, top skor tim, dan perannya di kotak penalti tak tergantikan. Di lini tengah, gelandang senior PSIM pimpin comeback dengan tiga intersep dan umpan kunci yang buka ruang—ia juga penendang gol kemenangan yang disebut “momen magis” oleh pelatih. Bahkan setelah timnya kehilangan satu pemain, ia tetap tenang, catat akurasi umpan 88 persen dari 40 operan.
Sisi Persik, striker mereka yang cetak gol pembuka tampil tajam, tapi tim kesulitan setelah kartu merah. Bek mereka sempat solid, tapi pelanggaran fatal itu ubah segalanya. Pelatih Persik soroti kurangnya kedalaman skuad: “Kami punya peluang, tapi kehilangan pemain bikin ritme hilang.” PSIM juga unggul di set-piece, menang empat duel udara dari enam, sementara Persik lemah di transisi cepat—hanya satu tembakan on target di babak kedua. Performa ini bukti PSIM lagi matang: rotasi pemain muda seperti winger 19 tahun yang beri energi segar, bantu tim adaptasi saat main kurang satu orang. Ini kontras dengan Persik, yang bergantung terlalu banyak pada trio depan tapi gagal konversi peluang.
Implikasi untuk Klasemen dan Jadwal Mendatang
Kemenangan ini efek besar ke peta Super League. PSIM kini punya 20 poin dari 11 laga, selisih satu dari pemuncak Borneo FC, dan geser Persija ke posisi tiga. Ini rekor terbaik mereka sejak promosi musim lalu, dengan tiga clean sheet dari lima laga terakhir. Persik, dengan 12 poin, turun ke peringkat 10—kekalahan ini tambah tekanan, apalagi mereka kalah tiga laga berturut-turut, termasuk dua di kandang. Zona aman degradasi masih aman, tapi rival seperti Madura United dan PSBS Biak mengintai dekat.
Lebih luas, laga ini angkat semangat liga regional. Penonton capai 18 ribu jiwa di Bantul, bukti antusiasme fans Jawa Tengah. PSIM kini punya momentum jelang Derby Jatim lawan Persebaya pekan depan—kemenangan ini bisa jadi modal mental. Bagi Persik, ini pelajaran: perbaiki disiplin, karena kartu merah sering jadi bumerang. Musim ini panjang, tapi PSIM tunjukkan potensi juara runner-up, sementara Persik harus cepat bangkit atau risiko tenggelam di tengah. Dampaknya juga ke suporter: Jakmania dan Pasoepati ramai diskusi soal persaingan papan atas yang makin ketat.
Kesimpulan
Hasil 2-1 PSIM Yogyakarta atas Persik Kediri jadi pesta drama di Stadion Sultan Agung, dengan dua kartu merah dan comeback heroik yang bikin Laskar Mataram naik peringkat. Performa pemain kunci seperti striker dan gelandang PSIM bukti skuad matang, sementara Persik belajar dari kekalahan pahit. Kemenangan ini tak cuma tiga poin, tapi batu loncatan buat PSIM kejar gelar, tekan rival seperti Borneo dan Persija. Bagi Persik, ini tamparan untuk perbaiki ritme jelang Derby Jatim. Super League 2025/26 makin seru, dan Yogyakarta lagi panas—penggemar tunggu laga selanjutnya dengan harap tinggi. Bola bergulir, semangat tak padam.





