Home / Uncategorized / Latihan Terbaik ala Mohamed Salah

Latihan Terbaik ala Mohamed Salah

latihan-terbaik-ala-mohamed-salah

Latihan Terbaik ala Mohamed Salah. Mohamed Salah, kapten timnas Mesir dan ikon Liverpool FC, terus menjadi sorotan di usia 33 tahun. Musim 2025/2026 ini, ia baru saja dinobatkan sebagai PFA Player of the Year untuk ketiga kalinya, berkat performa mencetak 28 gol di Premier League saja. Bukan kebetulan, Salah dikenal sebagai “fitness freak” yang menjaga kondisi prima lewat rutinitas latihan ketat. Di tengah jadwal padat, ia rutin berbagi potongan sesi gym-nya di media sosial, menginspirasi jutaan penggemar. Rahasia kebugarannya? Kombinasi latihan intensif, pemulihan cerdas, dan pola makan disiplin. Artikel ini mengupas tiga latihan terbaik ala Salah, yang bisa diterapkan siapa saja untuk tingkatkan stamina dan kekuatan. Bukan sekadar olahraga, ini soal konsistensi yang bikin Salah tetap tajam di lapangan. BERITA BASKET

Latihan 1: High-Intensity Interval Training (HIIT) dengan Sprinting: Latihan Terbaik ala Mohamed Salah

Salah tak pernah lepas dari HIIT, rutinitas andalannya untuk bangun endurance dan kecepatan. Ia sering lakukan sesi ini lima kali seminggu, durasi 25-30 menit, campur sprinting, cycling, dan rowing. Bayangkan: mulai dengan pemanasan ringan di treadmill, lalu burst sprint 30 detik di kecepatan maksimal, diikuti recovery jog 1 menit. Ulangi 8-10 ronde. Salah klaim, ini mirip simulasi tekanan match-day, di mana ia ratakan 11 kilometer lari per pertandingan.

Manfaatnya jelas: HIIT bakar lemak cepat, tingkatkan VO2 max, dan perbaiki heart rate—miliki Salah cuma 37 bpm saat istirahat. Di off-season Juni lalu, ia bagikan video lari 6 kilometer dalam 27 menit, bukti dedikasinya. Untuk pemula, mulai dengan variasi rendah: sprint di tempat atau sepeda statis. Tambah beban secara bertahap agar hindari cedera. Salah tekankan, “Ini bukan soal cepat, tapi soal push batas diri.” Hasilnya? Tubuh ramping dengan body fat di bawah 10 persen, siap eksplode di counter-attack.

Rutinitas ini fleksibel, bisa dilakukan di gym atau lapangan. Salah gabungkan dengan cryotherapy pasca-sesi untuk pulihkan otot, tapi intinya tetap intensitas. Penggemar yang coba tiru sering lapor stamina naik 20 persen dalam sebulan. Jadi, kalau mau tiru Salah, siapkan sepatu lari dan timer—mulai sekarang.

Latihan 2: Strength Training Fokus Core dan Weights

Kekuatan inti jadi pondasi performa Salah, dan ia tak main-main dengan weighted ab exercises. Rutinitas ini dominasi hari Senin dan Rabu, campur push-up, bench press, dan deadlift. Contoh: 4 set cable crunches dengan beban 20-30 kg, 15 reps per set, diikuti plank 45 detik. Lalu, lanjut squat dan lunges untuk kaki, total 45 menit. Ia unggah video gym Maret lalu, angkat dumbbell sambil treadmill, tunjukkan disiplinnya meski musim berjalan.

Kenapa core? Karena bantu stabilisasi saat dribble atau tembak. Salah hindari crunch biasa; ia pilih variasi seperti Russian twists dengan medicine ball untuk oblique kuat. Ini bukan cuma estetika—abs-nya yang ikonik hasil kerja keras, bukan genetik semata. Di gym, ia target 70 persen latihan beban, 30 persen cardio, bangun muscle proportion tanpa tambah massa berlebih.

Untuk adaptasi, gunakan bodyweight dulu: burpee atau mountain climbers. Salah saran, istirahat 48 jam antar sesi agar otot tumbuh. Hasil nyata: ia tetap lincah di usia matang, kurangi risiko injury. Pengamat bilang, rutinitas ini bantu ia cetak gol krusial di menit akhir, seperti brace lawan Arsenal pekan lalu. Sederhana tapi efektif—fokus form, bukan ego lifting.

Latihan 3: Yoga dan Pilates untuk Fleksibilitas serta Recovery

Di balik intensitas, Salah prioritaskan recovery lewat yoga dan Pilates, tiga kali seminggu pagi hari. Sesi 20-30 menit ini gabung pose seperti downward dog, warrior, dan bridge, plus pilates reformer untuk core stability. Ia sebut ini “rahasia rahasia” untuk jaga fleksibilitas, terutama setelah match panjang. Baru Juli lalu, ia bagikan klip Pilates swim—renang campur stretch—yang bantu pulihkan hamstring.

Yoga bukan sekadar relaksasi; bagi Salah, ini tingkatkan mobilitas bahu dan pinggul, krusial untuk finessing shot-nya. Ia campur dengan meditasi singkat, turunkan stres dan tingkatkan fokus mental. Manfaat lain: kurangi inflamasi, berkat breathing technique yang tingkatkan oksigenasi. Di usia 33, ini bikin ia lebih tahan banting daripada rekan seumur.

Coba sendiri: ikuti flow dasar seperti sun salutation, ulangi 5 ronde. Salah tekankan konsistensi—bahkan di hari libur, ia lakukan light stretch. Penggemar yang adopsi lapor recovery lebih cepat, kurangi nyeri otot. Ini latihan low-impact, cocok semua level, dan bikin tubuh siap tempur lagi.

Kesimpulan: Latihan Terbaik ala Mohamed Salah

Latihan ala Mohamed Salah bukan resep ajaib, tapi blueprint disiplin yang terbukti. Dari HIIT untuk kecepatan, strength core untuk kekuatan, hingga yoga untuk pulih, semuanya saling dukung agar ia tetap dominan di lapangan. Di 2025 ini, saat Liverpool incar gelar, Salah tunjukkan usia cuma angka—yang penting komitmen. Tiru rutinitas ini, sesuaikan dengan levelmu, dan rasakan bedanya: stamina naik, tubuh lebih kuat, mental tajam. Seperti kata Salah, “Kerja keras hari ini, hasilnya besok.” Mulai besok pagi, dan siapa tahu, kamu jadi versi terbaik dirimu. Liverpool fans, ini saatnya ikut jejak kapten kalian.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *