Home / Uncategorized / MU Akhirnya Bisa Kalahkan Liverpool Lagi di Anfield

MU Akhirnya Bisa Kalahkan Liverpool Lagi di Anfield

mu-akhirnya-bisa-kalahkan-liverpool-lagi-di-anfield

MU Akhirnya Bisa Kalahkan Liverpool Lagi di Anfield. Malam Minggu di Anfield berubah jadi mimpi buruk bagi Liverpool setelah Manchester United mencuri kemenangan 2-1 pada 19 Oktober 2025, menandai kemenangan pertama Setan Merah di markas lawan sejak 2016. Gol Rasmus Højlund di menit 72 membalikkan keadaan dari ketinggalan, diikuti equalizer Mohamed Salah lewat tendangan bebas brilian di menit 78, sebelum sundulan Harry Maguire di menit 89 selamatkan tiga poin krusial. Di bawah Ruben Amorim, yang baru ambil alih September lalu, MU hentikan empat kekalahan beruntun dan naik ke peringkat keenam klasemen Premier League musim 2025/26 dengan 13 poin dari sembilan laga. Liverpool, yang sempat unggul, kini turun ke posisi delapan dengan 12 poin, pertahanan mereka kebobolan untuk ke-16 kalinya musim ini. Pertandingan ini, dihadiri 53 ribu penonton yang bergemuruh, bukan sekadar tiga poin; ini babak baru rivalitas abadi, di mana MU akhirnya pecahkan kutukan Anfield setelah delapan tahun absen menang di sana. REVIEW FILM

Sejarah Rivalitas yang Akhirnya Berpihak pada MU: MU Akhirnya Bisa Kalahkan Liverpool Lagi di Anfield

Rivalitas Manchester United dan Liverpool sudah berusia lebih dari 200 tahun, tapi kemenangan ini terasa spesial karena pecahkan rekor buruk MU di Anfield. Sejak terakhir menang 3-1 pada 2016 di bawah José Mourinho, Setan Merah hanya raih satu imbang dan enam kekalahan di enam kunjungan berikutnya—termasuk dua 0-4 di musim 2021/22. Malam itu, Amorim ubah narasi: formasi 4-3-3 fleksibel yang fokus pressing tinggi hasilkan 18 intersepsi, lebih banyak dari rata-rata Liverpool musim ini. Bruno Fernandes, kapten MU, catat assist untuk gol Maguire dari corner akurat, ingatkan gol ikoniknya lawan The Reds di masa lalu. Di sisi lain, Liverpool—yang tak terkalahkan di Anfield sejak 2021—kehilangan momentum setelah equalizer Salah. Arne Slot, pelatih baru, akui pasca-laga bahwa “kami gagal jaga struktur,” kontras dengan era Jürgen Klopp di mana Anfield jadi benteng tak tertembus. Kemenangan ini tak hanya balas dendam; ia simbol kebangkitan MU, yang sempat dikucilkan dari kemenangan derby tandang selama hampir satu dekade.

Performa Individu yang Ubah Jalannya Laga: MU Akhirnya Bisa Kalahkan Liverpool Lagi di Anfield

Beberapa pemain MU jadi pahlawan tak terduga di malam itu. Højlund, striker Denmark berusia 22 tahun, cetak gol pembuka dengan sundulan dari umpan silang Marcus Rashford—momen yang angkat moral setelah cedera ringan musim panas. Ia menang empat duel udara, efisiensi xG 0.8 dari satu tembakan on-target, bukti insting predatornya yang Amorim poles di latihan. Maguire, bek Inggris yang sering dikritik lambat, penebus diri dengan sundulan menit 89 yang lewati Virgil van Dijk—ia menang delapan duel udara, tertinggi lapangan, dan blok tiga tembakan sepanjang laga. Rashford di sayap kiri sukses dribel 70 persen, ciptakan dua peluang besar dengan kecepatan 34 km/jam yang paksa bek Liverpool mundur. Di kubu The Reds, Salah tunjukkan kelas dengan tendangan bebas 25 meter yang melengkung sempurna—gol ke-150-nya di Anfield—tapi ia kalah duel fisik 40 persen lawan Kobbie Mainoo. Van Dijk, kapten belakang, frustrasi kalah duel udara untuk pertama kalinya musim ini, sementara Mac Allister dapat kartu kuning karena protes. Performa ini tunjukkan MU gabungkan pengalaman Maguire dengan energi muda Højlund, sementara Liverpool bergantung individu tapi gagal sinkron sebagai tim.

Dampak Langsung di Klasemen dan Moral Tim

Kemenangan ini punya efek riak besar bagi kedua kesebelasan. MU, yang sebelumnya tanpa kemenangan di lima laga, kini punya momentum positif: selisih gol naik ke minus satu, unggul tiga poin dari zona Eropa, dan Amorim dapat pujian atas adaptasi taktik yang hasilkan clean sheet babak pertama—pertama lawan Liverpool sejak 2018. Di ruang ganti, Fernandes sebut tim “seperti keluarga yang percaya,” sementara Maguire dedikasikan gol untuk fans yang setia meski kritik musim lalu. Liverpool, kekalahan kelima dari sembilan laga, hadapi krisis pertahanan: kebobolan dari set-piece untuk ketiga kalinya musim ini, tambah tekanan pada Slot yang janji perbaikan. Penggemar Anfield protes keras di media sosial, tapi Slot puji Salah sebagai “satu-satunya konsisten.” Secara liga, hasil ini buka celah bagi Arsenal dan City di puncak, tapi juga ingatkan rivalitas derby sering abaikan bentuk musim. MU tatap laga depan lawan Brighton dengan percaya diri, sementara Liverpool butuh reset cepat sebelum kunjungan ke Goodison Park. Dampak jangka panjang? Ini bisa jadi titik balik Amorim untuk bangun skuad kompetitif, kontras transisi Slot yang masih berantakan.

Kesimpulan

MU akhirnya kalahkan Liverpool lagi di Anfield bukan kebetulan; itu hasil taktik Amorim yang cerdas, performa individu gemilang, dan mental juang yang tak tergoyahkan. Dari sundulan Højlund hingga heroik Maguire, laga 2-1 ini pecahkan kutukan delapan tahun dan angkat Setan Merah dari lubang. Bagi Liverpool, ini pelajaran pahit soal konsistensi, tapi rivalitas ini tak pernah pudar—malah makin panas. Musim 2025/26 masih panjang, tapi malam di Anfield sudah catat sejarah baru: MU kembali jadi ancaman, dan penggemar bisa rayakan kembalinya kejayaan derby. Sepak bola Inggris penuh kejutan seperti ini, dan yang pasti, laga rematch di Old Trafford bakal lebih sengit.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *