Peforma Pemain Luka Modric di San Sino. Luka Modric, legenda hidup sepak bola Kroasia, membuat gebrakan dengan debutnya yang luar biasa bersama Inter Milan di Serie A pada 14 September 2025. Dalam laga melawan AC Milan di Stadion San Siro, gelandang berusia 40 tahun ini mencuri perhatian dengan assist dan penampilan penuh kelas, membantu Inter menang 2-1 dalam Derby della Madonnina. Kepindahannya dari Real Madrid ke Inter mengejutkan banyak pihak, tetapi debutnya membuktikan bahwa ia masih memiliki keajaiban di kakinya. Apa yang membuat Modric pindah ke Inter, dan bagaimana performanya di laga debut? Artikel ini akan mengulas profil Modric, alasan kepindahannya, dan penampilannya di San Siro. BERITA BOLA
Mengenal Pemain Hebat Luka Modric
Luka Modric, lahir pada 9 September 1985 di Zadar, Kroasia, adalah salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola. Ia memulai karier profesionalnya di Dinamo Zagreb, sebelum bersinar di Tottenham Hotspur antara 2008 dan 2012. Pada 2012, ia bergabung dengan Real Madrid dengan biaya 30 juta pounds, di mana ia menjadi jantung lini tengah selama lebih dari satu dekade. Bersama Madrid, Modric memenangkan enam gelar Liga Champions, empat gelar La Liga, dan Ballon d’Or 2018, mengakhiri dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Dikenal dengan visi permainan, passing akurat, dan stamina luar biasa, Modric juga menjadi kapten tim nasional Kroasia, membawa timnya ke final Piala Dunia 2018 dan peringkat ketiga pada 2022. Meski kini berusia 40 tahun, Modric tetap dianggap sebagai maestro lapangan tengah, dengan kemampuan mengatur tempo dan menciptakan peluang yang tak tertandingi.
Apa yang Membuat Luka Modric Dipindahkan ke Tim Ini
Kepindahan Modric ke Inter Milan pada musim panas 2025 mengejutkan banyak pihak, terutama karena usianya yang sudah lanjut dan statusnya sebagai legenda Real Madrid. Kontraknya dengan Madrid berakhir pada Juni 2025, dan meski ada opsi perpanjangan, Modric memilih mencari tantangan baru. Inter, yang sedang membangun skuad kompetitif di bawah Simone Inzaghi, melihat Modric sebagai tambahan pengalaman untuk memperkuat lini tengah mereka dalam perburuan gelar Serie A dan Liga Champions.
Faktor utama kepindahan ini adalah keinginan Modric untuk terus bermain secara reguler. Di Madrid, menit bermainnya mulai berkurang karena munculnya talenta muda seperti Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni. Inter menawarkan peran sebagai mentor sekaligus pemain kunci, dengan kontrak satu tahun senilai 5 juta euro. Selain itu, Modric dilaporkan tertarik dengan proyek ambisius Inter, yang baru saja memenangkan Serie A 2024/2025, serta kesempatan untuk bermain di liga baru setelah bertahun-tahun di Spanyol. Dukungan dari rekan senegaranya, Marcelo Brozovic, yang juga pernah bermain di Inter, turut memengaruhi keputusannya.
Bagaimana Performa Luka Modric di San Siro
Debut Modric di Derby della Madonnina melawan AC Milan pada 14 September 2025 menjadi bukti bahwa usia hanyalah angka. Bermain sebagai gelandang tengah dalam formasi 3-5-2 Inzaghi, Modric mencatatkan assist untuk gol pembuka Inter pada menit ke-22. Umpannya yang terukur dari tengah lapangan menemukan Lautaro Martinez, yang dengan dingin mengelabui kiper Milan, Mike Maignan. Modric bermain selama 78 menit, mencatatkan akurasi passing 92% (67 dari 73 umpan), dua peluang tercipta, dan tiga duel dimenangkan.
Selain assist, Modric menunjukkan kecerdasan taktis dengan mengatur tempo permainan dan membantu Inter menguasai lini tengah melawan gelandang kuat Milan seperti Sandro Tonali dan Tijjani Reijnders. Ia juga nyaris mencetak gol dengan tendangan jarak jauh pada menit ke-55, yang hanya melenceng tipis. Penampilannya membuat San Siro bergemuruh, dengan suporter Inter memberikan standing ovation saat ia digantikan oleh Nicolo Barella. Statistik Sofascore memberikan rating 8.7 untuk Modric, menjadikannya salah satu pemain terbaik di lapangan.
Kesimpulan: Peforma Pemain Luka Modric di San Sino
Debut fantastis Luka Modric bersama Inter Milan di San Siro pada 14 September 2025 membuktikan bahwa ia masih mampu bersinar di level tertinggi meski telah berusia 40 tahun. Assist dan penguasaan lini tengahnya dalam kemenangan 2-1 atas AC Milan menunjukkan kelasnya sebagai maestro lapangan. Kepindahannya ke Inter didorong oleh keinginan untuk bermain reguler dan mengambil tantangan baru di Serie A, sebuah keputusan yang kini terbukti tepat. Penampilan Modric tidak hanya memperkuat Inter dalam perburuan gelar, tetapi juga menjadi inspirasi bahwa dedikasi dan kualitas bisa mengatasi batasan usia. Jika Modric terus tampil seperti ini, ia bisa menjadi kunci sukses Inter di musim 2025/2026, baik di Italia maupun Eropa.