Pelatih Ini Dapat Membawa MU Bangkit Kembali. Manchester United mulai tunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah tangan dingin Ruben Amorim, meski musim 2025/26 masih penuh gejolak. Kemenangan 2-0 atas Sunderland di Old Trafford pada 4 Oktober lalu jadi momen manis: gol Mason Mount dan Benjamin Sesko di babak pertama, plus clean sheet debut Senne Lammens, bikin Amorim capai kemenangan ke-50 dari 50 laga—prestasi pertama sejak Sir Alex Ferguson di 1987. Tapi ini datang setelah kekalahan frustrasi 3-1 dari Brentford pekan sebelumnya, yang tinggalkan United di posisi 14 klasemen Premier League dengan sembilan kemenangan dari 33 laga liga. Amorim, yang datang dari Sporting Lisbon November 2024, tolak mundur: “Yang bikin saya menderita bukan takut dipecat, tapi kalah lagi.” Dukungan Sir Jim Ratcliffe tegas—ia beri tiga tahun buat bukti diri sebagai “pelatih hebat”—tapi tekanan dari legenda seperti Wayne Rooney yang bilang “jiwa United hilang” makin kencang. Di tengah itu, Amorim bangun fondasi: sistem 3-4-3-nya mulai klik di kandang, dan kemenangan terbaru bisa jadi katalisator buat Garuda Merah bangkit. BERITA TERKINI
Performa Awal Amorim: Dari Adaptasi Sulit ke Kemenangan Milestone: Pelatih Ini Dapat Membawa MU Bangkit Kembali
Ruben Amorim ambil alih United saat skuad lagi ambruk pasca-Erik ten Hag: finis 15 di liga musim lalu, terburuk sejak degradasi 1974. Dari 50 laga total, ia menang 19—termasuk sembilan di Premier League—dengan rekor kandang solid: tiga kemenangan beruntun di Old Trafford musim ini. Kemenangan atas Sunderland bukan kebetulan: pressing tinggi ciptakan dua gol cepat, dan Amorim puji Mount yang “bangkit dari bench” plus Amad Diallo yang beri energi sayap. Ini kontras awal era: kekalahan pertama 1-0 dari Newcastle, lalu seri 2-2 lawan Everton, di mana adaptasi 3-4-3 bikin lini belakang bolong.
Statistik Opta tunjukkan kemajuan: United cetak rata-rata 1.8 gol per laga musim ini, naik dari 1.2 musim lalu, meski kebobolan masih 1.7. Amorim tegas soal rotasi: debut Lammens lewat 33 umpan panjang (dua kali lipat rata-rata kiper United) cegah risiko konyol ala De Gea dulu. Tapi kritik datang: tak ada dua kemenangan beruntun di liga, dan kekalahan Brentford 3-1 eksploitasi kelemahan transisi. Amorim akui: “Kita harus kerja segalanya.” Milestone 50 laga ini bukti ketangguhannya—ia tolak ubah sistem, yakin waktu akan bukti.
Dukungan Internal: Ratcliffe Beri Waktu, Pemain Kompak di Belakang Amorim: Pelatih Ini Dapat Membawa MU Bangkit Kembali
Sir Jim Ratcliffe, co-owner INEOS, jadi tameng utama Amorim. Dalam podcast The Times 8 Oktober, ia bilang: “Ruben orang baik, tapi butuh tiga tahun buat bukti dia pelatih hebat.” Ini respons atas musim buruk: United potong rugi dari £113 juta ke £33 juta Juni 2025, tapi belanja £200 juta buat striker baru—Sesko dan lainnya—belum kas hasil instan. Ratcliffe tolak “reaksi knee-jerk” dari media: “Mereka mau sukses semalam, tapi klub besar butuh waktu.” Ia puji Amorim sebagai “manajer muda luar biasa” yang akan lama di Old Trafford.
Pemain juga kompak: Mason Mount, pencetak gol Sunderland, bilang pasca-laga: “Kami 100% dukung Ruben; kemenangan ini awal sesuatu.” Bruno Fernandes dan Harry Maguire, bagian grup kepemimpinan, puji disiplin Amorim—ia izinkan friendly mid-season di Asia buat tambah £10 juta, tunjukkan fleksibilitas finansial. Tapi tekanan eksternal ada: Rooney kritik “tak ada kepercayaan lagi,” dan Gary Neville bilang posisi bawah Oktober bisa fatal. Amorim balas: “Normal legenda kritik; saya fokus performa.” Dukungan ini bikin United hindari spekulasi pemecatan, fokus ke laga Anfield lawan Liverpool.
Strategi Amorim: Sistem 3-4-3 dan Investasi Jangka Panjang
Amorim tak goyah soal taktik: 3-4-3-nya dari Sporting—yang bawa dua gelar Liga Portugal—adaptasi pelan di United. Di Sunderland, wing-back Diallo dan Dalot overload sayap, ciptakan peluang 15 tembakan. Ia instruksikan kiper long ball buat cegah turnover, hasilnya clean sheet. Investasi musim panas: Sesko dari RB Leipzig £50 juta sumbang gol krusial, sementara Mount dan Amad bangkit dari rotasi ketat. Amorim bilang: “Sesko beri potensi besar; kita butuh kesabaran.”
Jangka panjang, ia bangun kultur: latihan intensif midfield buat putus serangan lawan, dan fokus academy—Amass 18 tahun debut September. Tantangan: cedera kronis Shaw dan Martinez bikin kedalaman tipis, tapi Amorim rencanakan rekrut gelandang £50 juta Januari. Di Eropa, United lolos grup Europa League musim lalu; kini target top four liga. Strategi ini mirip Ferguson: bangun identitas, bukan ubah pelatih tiap musim. Amorim: “Kita tak lari dari hasil, tapi sistem ini akan menang.”
Kesimpulan
Ruben Amorim punya potensi bawa Manchester United bangkit, meski jalan masih panjang. Dari milestone kemenangan 50 laga dan dukungan Ratcliffe, hingga strategi 3-4-3 yang mulai klik—semua tunjukkan pelatih 40 tahun ini tak gentar tekanan. Kemenangan Sunderland bisa jadi titik balik, obati finis 15 musim lalu dan kritik legenda. Buat Old Trafford, ini pesan: kesabaran bayar, bukan reaksi cepat. Amorim butuh tiga tahun, tapi dengan pemain kompak dan visi jelas, Garuda Merah bisa terbang lagi—menuju trofi, bukan lagi drama.