Home / Uncategorized / Son Heung-min Kunjungi Stadion Hottenham Hotspur

Son Heung-min Kunjungi Stadion Hottenham Hotspur

son-heung-min-kunjungi-stadion-hottenham-hotspur

Son Heung-min Kunjungi Stadion Hottenham Hotspur. Kunjungan emosional Son Heung-min ke Tottenham Hotspur Stadium pada 9 Desember 2025 jadi momen hangat yang menyentuh hati penggemar sepak bola Inggris. Bintang Korea Selatan berusia 33 tahun itu kembali untuk pertama kalinya sejak meninggalkan klub pada Agustus lalu, bergabung dengan Los Angeles FC di MLS dengan nilai transfer sekitar 20 juta poundsterling. Acara ini digelar sebelum laga Liga Champions UEFA melawan SK Slavia Praha, di mana Son turun ke lapangan untuk pidato perpisahan, disambut sorak riuh ribuan suporter yang memadati stadion. Setelah memimpin Tottenham meraih gelar UEFA Europa League pada Mei 2025 di Bilbao—trofi pertama klub dalam 17 tahun—Son pantas dapat sambutan heroik. Ia juga menyempatkan diri mengunjungi mural bergambar dirinya di Tottenham High Road, karya seniman Murwalls yang dipilih sendiri olehnya. Kunjungan ini bukan sekadar nostalgia, tapi penutup manis atas satu dekade perjalanan penuh gol dan kesetiaan, di tengah musim Tottenham yang kini dipimpin Thomas Frank masih bergulat dengan lima laga tanpa kemenangan. TIPS MASAK

Momen Pidato Perpisahan yang Menyentuh: Son Heung-min Kunjungi Stadion Hottenham Hotspur

Son memasuki lapangan dengan mantel abu-abu dan syal hitam, disambut ovation meriah yang bergema hingga injury time. Ia ambil mikrofon untuk sampaikan terima kasih atas “sepuluh tahun luar biasa dan tak terlupakan,” sebut Tottenham sebagai “rumah selamanya” yang akan selalu ada di hatinya. Pidato singkat itu penuh emosi, di mana Son akui perjuangan bersama suporter melalui musim-musim sulit, termasuk kemenangan Europa League yang disebutnya “hari terbesar dalam hidup.” Ia janji kembali suatu hari, meski kini fokus di MLS. Mural di High Road, yang mirip karya ikon Ledley King dan Harry Kane, jadi titik puncak; Son terlihat berkaca-kaca saat foto di depannya, lengkap dengan elemen simbolis seperti bola emas dan banner “Sonny’s Coming Home.” Acara ini disiarkan langsung, tarik jutaan penonton global, terutama dari Korea Selatan di mana suporter bawa spanduk dukungan. Tottenham menang 3-0 atas Slavia Praha malam itu, seolah beri Son kado perpisahan sempurna.

Interaksi Hangat dengan Mantan Rekan Tim: Son Heung-min Kunjungi Stadion Hottenham Hotspur

Sebelum pidato, Son bagi waktu untuk peluk-pelukan panjang dengan mantan rekan setim, ciptakan momen yang bikin suporter meleleh. Ia peluk James Maddison selama hampir satu menit, gelandang yang sering duet dengannya di lini serang, lalu salam hormat ke Dominic Solanke—penerusnya sebagai striker utama yang absen karena cedera musim ini. Brandon Austin, kiper muda, juga dapat jabat tangan hangat, sementara Randal Kolo Muani yang dipinjam musim ini, sambut Son dengan tepuk bahu penuh hormat. Son terlihat berbincang singkat dengan Thomas Frank, pelatih baru yang akui peran Son dalam transisi skuad pasca-kepergian Harry Kane ke Bayern Munich. Interaksi ini soroti ikatan kuat di ruang ganti; Maddison pasca-laga sebut Son sebagai “legenda hidup” yang beri inspirasi. Kunjungan ini juga beri kesempatan Son bagi cerita ringan, seperti kenangan gol solo ikoniknya di musim 2021-2022 saat raih Golden Boot Premier League dengan 23 gol. Momen-momen ini, terekam kamera, jadi viral di media sosial, tambah warna nostalgia bagi penggemar yang hadir.

Makna Kunjungan Bagi Klub dan Suporter

Kunjungan Son tak hanya pribadi, tapi beri dorongan moral bagi Tottenham yang sedang terseok di klasemen Liga Champions—mereka baru tiga kemenangan kandang musim ini. Sebagai kapten legendaris, kehadirannya ingatkan identitas klub: ketangguhan dan semangat kolektif yang bawa trofi Europa League setelah 17 tahun puasa. Suporter, yang sebut Son “bagian dari keluarga,” rayakan acara ini sebagai penghargaan atas loyalitasnya—ia tolak tawaran klub raksasa lain demi tinggal di London. Bagi klub, ini jadi promosi halus: mural baru tarik wisatawan ke High Road, sementara Ledley King serahkan cockerel emas sebagai simbol kehormatan. Di sisi lain, Son terima hadiah dari suporter Korea di stadion, lengkap dengan banner “Always a Spur.” Kunjungan ini juga tutup babak: setelah laga terakhir di Seoul World Cup Stadium yang sold out, ini jadi perpisahan resmi di rumah kedua. Frank puji Son sebagai “inspirasi bagi generasi baru,” terutama Solanke dan Kolo Muani yang kini isi sepatunya.

Kesimpulan

Kunjungan Son Heung-min ke Tottenham Hotspur Stadium pada 9 Desember 2025 jadi penutup indah atas era emasnya di klub London utara. Pidato perpisahan, peluk rekan tim, dan mural abadi itu semua bukti betapa dalam ikatan antara Son dengan Spurs—dari Golden Boot hingga trofi Europa League. Bagi suporter, ini momen haru yang perkuat rasa bangga, sementara klub dapat energi baru untuk bangkit dari slump musim ini. Son, kini di LAFC, janji Spurs selamanya di hati; kunjungan ini ingatkan bahwa sepak bola bukan hanya gol, tapi cerita kesetiaan. Malam itu, stadion bergema “Sonny, Sonny,” dan itu akan bergaung lama.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *